Curug Dengdeng Cikatomas Tasikmalaya ~ Sunan Doank ( Si Tukang Ulin )

Pagi hari kita berangkat dari singaparna pukul 08.30. Perjalanan menggunakan sepeda motor berboncengan dengan teman saya. Kita menggunakan jalur cepat melewati kecamatan mangunreja jalan sukaraja. Di setiap pertigaan dan perempatan kita selalu berhenti untuk sekedar bertanya karena kita sama sekali belum tahu jalurnya.

Ketika saya bertanya arah curug dedeng ternyata warga belum banyak tahu tentang ke beradaan curug ini. Perjalanan mulai lelah kita berhenti sejenak di warung pinggir jalan sekedar meluruskan kaki. Waktu menunjukan pukul 10.00 perjalanan pun di lanjutkan. Kita harus banyak bertanya di jalan karena nyaris tidak ada plang atau petunjuk jalan menuju curug. Karena curug ini belum banyak terjamah oleh wisatawan. Hanya warga sekitar yang mengetahuinya. gang atau jalan setapak menuju curug pun terlewati cukup jauh oleh kami ketika kita berhenti di tepi jalan untuk bertanya kepada warga. Akhirnya kita putar arah dan menemukan gang atau jalur setapak menuju curug.

Jalan cukup untuk satu mobil saja sudah di cor untuk beberapa meter selebihnya jalanan hanya tanah yang licin. Di saran kan untuk tidak memaksakan diri untuk membawa motor sampai ke curug karena kondisi jalan yg sangat licin. Motor bisa di titip di rumah warga yang cukup jauh dr lokasi curug. Saya memutuskan untuk membawa motor sampai ke curug dikarenakan kondisi yang memungkinkan dan cuaca cukup panas sehingga jalan tidak terlalu licin. Jalan tanah yang tidak rata manjak dan menurun membuat temen saya harus terpaksa turun dari boncengan karena takut terjatuh dan membuat kita merasa sangat lelah.

Gemuruh air terjun pun mulai terdengar alhamdulillah kita sapai di air terjun pukul 11.00 WIB. Karena tidak ada dataran di dekat sungai kami merasa bingung untuk memarkirkan motor kami karena tanahnya yang miring, inisiatif kami ganjal dengan kayu supaya tida bergeser. Rasa lelah pun terbayar sudah sesampainya kami di curug dengdeng dengan ke indahan air terjunya yg memukau dan ini baru curug yg paling atas.

Masih ada curuk lainya di bawah yg tak kalah indahnya bahkan lebih amazing dari curug yg di atas. untuk menuju curug yg di bawah kami masih harus berjlan melewati aliran selokan kecil yang bearada di pinggiran sungai di sana terdapat banyak ibu ibu yang sedang mencari kerang kecil air tawar, warga lokal menyebutnya dengan nama haremis. Berjalan kaki terus beberapa ratus meter melewati psawahan yang membentuk terasering turun ke bawah dan ternyata curug yg ini memiliki pesona yang luar biasa dengan lebar kurang lebih 100 M dan tinggi kira2 sekitar 10 m. Air terjun ini persis batu besar yg di aliri air sekilas sih mirip candi.. Karena kawasan ini belum resmi menjadi kawasan wisata jadi tidak ada biaya tiket masuknya alias gratissss. Cukup bawa bekal maknan aja yg bnyak lebih irit lg kalo bawa bekal nasi timbel dari rumah. Seperti teman saya dia bawa nasi timbel dari rumah dengan lauk seadanya cukup buat ngisi tenaga untuk explore sekitar curug dengdeng. kita hanya cukup mengeluarkan uang bensin saja waktu itu saya ngisi pertamax 30rb aja udah cukup..

Sekian sepenggal cerita one day trip menuju curug dengdeng dari saya mudah mudahan bisa mnjadi refrensi destinasi wisata untuk kalian berkunjung ke tasikmalaya.. terimakasihhh